Faktor yang Mempengaruhi Uji Kuat Tekan Beton

 

Uji Kuat Tekan Beton

Sebelum kita melakukan uji kuat tekan beton dalam konstruksi bangunan yang hendak kita buat, ada banyak faktor yang perlu kita pertimbangkan. Karena sudah pasti mereka yang membuat struktur bangunan ingin rancangannya kuat dan tahan lama.

Kekuatan yang dihasilkan pada dasarnya merupakan indikasi dari kualitas beton, dimana kekuatan tersebut menunjukkan kemampuannya dalam menahan berbagai beban. Nah dalam mengukur kekuatan beton, ada banyak pengujian yang harus kamu lakukan. Diantaranya uji kuat tekan beton, uji kuat tarik beton, dan uji kuat lentur beton.

Dimana agar hasilnya maksimal dan struktur bangunan bisa kuat dan tahan lama, maka kamu harus memperhatikan faktor yang bisa mempengaruhi kekuatan beton.

Beberapa Faktor yang Berpengaruh pada Uji Kuat Tekan Beton

Adapun berikut ini faktor-faktor yang harus kamu perhatikan dalam membuat struktur beton agar hasil uji kuat tekan beton sesuai dengan kekuatan dan layanan yang kamu inginkan.

  • Rasio berat air dengan berat semen

Untuk mendapatkan hasil uji kuat tekan beton, kamu harus membuat perbandingan antara water and cement, dimana w/c harus lebih rendah sehingga nanti bisa menghasilkan kekuatan beton yang lebih tinggi.

Umumnya rasio air/semen yang harus kamu gunakan ialah 45%-60%. Apabila kamu menggunakan air yang terlalu banyak maka akan terjadi pemisahan dan kekosongan pada beton atau yang kita kenal dengan bleeding pada beton.

Ingat ketika rasio air/semen tinggi maka kekuatan beton akan menurun dan sebaliknya apabila rasio w/c rendah maka kamu bisa meningkatkan kekuatan dari beton.

  • Proses pemadatan beton

Proses ini bertujuan untuk meningkatkan kerapatan beton, dimana rongga udara yang masih ada di dalam beton setelah penuangan akan dihilangkan dan beton pun menjadi lebih padat. Adanya rongga udara yang terperangkap di dalam beton bisa mengurangi kekuatan, sekitar 5% rongga udara bisa menurunkan kekuatan beton 30%-40%.

Pemadatan harus kamu lakukan secara merata, karena pemerataan pemadatan beton juga mempengaruhi kekuatan dari beton itu sendiri. Oleh karena itu saat pemadatan beton kamu harus menggunakan mesin vibrator untuk meratakannya.

  • Bahan-bahan beton

Dalam membuat struktur beton kamu juga harus memperhatikan bahan-bahan yang kamu gunakan. Secara umum bahan utama beton ialah air, semen, pasir dan agregat tambahan. Dimana setiap bahan ini secara langsung juga mempengaruhi hasil uji kuat tekan beton.

Untuk semen coba perhatikan jumlah dan jenisnya. Kandungan semen yang tinggi dapat meningkatkan retak susut saat beton mengering dan jenis semen juga menentukan sifat-sifat beton nantinya. Kemudian untuk agregat tambahan, gunakan agregat yang berkualitas karena bahan ini juga bisa mempengaruhi sifat beton nanti jika sudah kering. Ingat saat kadar semen konstan, jumlah agregat yang terlalu banyak bisa menurunkan kekuatan beton. Selain itu bentuk dan gradasi dari agregat juga mempengaruhi kekuatan beton sehingga penting untuk kamu perhatikan.

Untuk kualitas air yang harus kamu perhatikan adalah air yang kamu gunakan harus bebas dari asam, lumpur, minyak dan jangan pula menggunakan air laut. Karena jika kamu tidak menggunakan air murni maka beton akan mudah terkorosi dan terkarbonasi. Dampak jangka panjangnya adalah dapat mengurangi umur beton.

  • Curing beton

Curing beton merupakan waktu krusial dimana pada waktu ini kamu harus mencegah terjadinya penyusutan plastis, pengontrolan temperatur, mengembangkan kekuatan dan daya tahan beton jika sudah mulai mengering.

Proses ini bisa memberikan kelembaban dan termperatur yang sesuai dengan yang kamu inginkan pada kedalaman tertentu. Artinya saat curing terjadi maka air yang diberikan harapannya bisa menyelesaikan proses hidrasi yang belum sempurna.

Untuk masa curing sendiri bergantung pada jenis semen dan sifat pekerjaan yang kamu lakukan. Secara umum proses ini berlangsung 7-30 hari dan yang perlu kamu ingat adalah kamu harus menggunakan air seminimal mungkita ketika pencampuran dan memaksimalkan penggunaannya saat curing.

  • Bentuk agregat tambahan

Dalam penggunaan agregat kamu juga harus memperhatikan bentuknya diantaranya ada yang memanjang, kubik, sudut, memanjang dan bersisik, tidak teratur dan bulat, bersisik dan sebagainya. Dimana masing-masing bentuk mempunyai sifat yang berbeda dan menentukan mutu beton nantinya.

Selain bentuk perhatikan juga ukurannya, agregat yang besar bisa memberikan kekuatan yang lebih rendah. Karena agregat tersebut luas permukaan besar sehingga mempengaruhi ikatan gel menjadi lebih heterogen. Kemudian perhatikan juga grading agregatnya, pemakaian agregat bergradasi baik bisa menambah kekuatan beton itu sendiri.

  • Kondisi cuaca

Selanjutnya cuaca juga berpengaruh pada kekuatan beton, cuaca yang berubah-ubah bisa merusak beton dan mempermudah munculnya retakan.

  • Temperatur

Saat termperatur tinggi, laju proses hidrasi juga meningkat sehingga kekuatan yang sesuai standar beton lebih mudah kamu dapatkan.

  • Tingkat pembebanan

Agar kekuatan beton meningkat, kamu juga harus memperhatikan laju pembebanannya. Laju pembebanan yang tinggi mempunya sedikit waktu untuk merayap sehingga resistensi bebannya jauh lebih baik.

  • Usia beton

Tahukah kamu semakin tua usia beton maka tingkat hidrasinya juga akan lebih baik. Proses hidrasi sendiri adalah proses reaksi kimia antara air dan semen yang menentukan ikatan partikel nantinya.

Nah sudah paham kan faktor yang membuat beton berkekuatan tinggi? Kamu bisa melihat datanya apabila uji kuat tekan beton sudah dilakukan. Karena hal ini tentu mempengaruhi struktur bangunan yang kamu buat nantinya.

Belum ada Komentar untuk "Faktor yang Mempengaruhi Uji Kuat Tekan Beton"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel